Tuesday, 9 February 2016

Metode Ekstraksi Pektin Kulit Pisang (Musa paradisiaca) dengan Metode Microwave Assisted Extraction

BAHAN DAN METODE


Alat dan Bahan
           Alat yang digunakan untuk ekstraksi pektin adalah ayakan 40 mesh, blender (“Cosmos”), neraca analitik (“Denver Instrument M-310”), microwave (“Electrolux”, 2450 MHz, max 800 Watt), oven (”Memmert U.30”), magnetic stirrer, toples, kain saring, alumunium foil, dan peralatan glassware. Alat yang digunakan untuk analisa pada penelitian ini yaitu peralatan glassware, pipet tetes, pipet ukur (“Pyrex”), spatula, alat titrasi (“Pyrex”), bola hisap, oven (”Memmert U.30”), muffle fumance (“Thermolyne”), dan pH meter (“Ezido”).
             Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit buah pisang diambil dari beberapa pedagang pisang kipas dan pisang molen di Kota Malang. Kulit yang dipilih adalah varietas Pisang Raja dengan tingkat kematangan sedang, bebas dari kerusakan (segar) dan berwarna kuning. Bahan kimia yang digunakan diantaranya asam sitrat, aquades, dan ethanol teknis 96%, phenol red, NaCl.

Rancangan Penelitian
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor 1 adalah lama ekstraksi yang terdiri atas 3 level (5, 10, dan 15 menit) dan faktor 2 adalah rasio bahan : pelarut yang terdiri atas 3 level (1:10, 1:20, dan 1:30 (b/v)), pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 kali satuan percobaan.

Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan bubuk limbah kulit pisang :
  1. Limbah kulit pisang yang baru didapat disortasi dan dicuci.
  2. Dipotong kecil – kecil dan dikukus selama 10 menit, pengukusan bertujuan untuk melunakkan jaringan sel kulit pisang.
  3. Penirisan dilakukan untuk mengurangi sejumlah air yang masih tertahan dalam bahan.
  4. Limbah kulit pisang kemudian dikeringkan dengan pengering kabinet pada suhu 650C ±20C selama 24 jam.
  5. Kulit yang telah kering kemudian diblender hingga halus dan diayak dengan ayakan 40 mesh, setelah itu dihitung kadar air lalu disimpan dalam toples gelap sampai siap untuk diekstraksi.

Ekstraksi Pektin dengan metode MAE :
  1. Bubuk kulit ditimbang 10 gram, dimasukkan dalam erlenmeyer, kemudian ditambahkan pelarut aquades – asam sitrat (b/v)) dengan volume sesuai rancangan percobaan (1:10, 1:20, 1:30 (b/v)). Nilai pH pelarut tersebut pada berbagai rasio larutan disamakan yaitu berkisar 1,5.
  2. Erlenmeyer diletakkan di atas magnetic stirrer selama 15 menit untuk memberi lama penetrasi pelarut ke dalam bahan.
  3. Erlenmeyer kemudian dimasukkan dalam microwave oven dengan daya diatur 240 watt, lama ekstraksi diatur sesuai rancangan percobaan (5, 10, dan 15 menit).
  4. Supernatan dilewatkan pada kain saring sehingga diperoleh filtrat bebas ampas.
  5. Supernatan diendapkan dengan ethanol 95% dengan jumlah volume yang sama dengan supernatan. Pengendapan dilakukan selama 2 jam.
  6. Pektin yang terkoagulasi disaring menggunakan kain saring.
  7. Pektin dicuci menggunakan alkohol 70%.
  8. Pektin basah dilewatkan kertas saring kemudian dikeringkan pada suhu 55 C ±2C selama 12 jam dengan menggunakan oven dan dihaluskan.
  9. Bubuk pektin disimpan dalam botol gelap pada suhu 40 C sampai siap dianalisa.

Baca selengkpanya pada artikel di bawah ini :
http://downloads.ziddu.com/download/25222389/11_JURNAL_EKSTRAKSI_PEKTIN_KULIT_PISANG_.pdf.html
Semoga Bermanfaat... :) :)

No comments:

Post a Comment