Saturday, 6 February 2016

Laporan PKL "SISTEM PENGENDALIAN MUTU PASCA PANEN BIJI KOPI ROBUSTA" Bag. 3

V. Tugas Khusus

5.1 Mutu Biji Kopi
           Dalam buku Syafaruddin dan Anzizhan (2007) menyatakan bahwa sistem adalah sekelompok bagian – bagian atau fungsi yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi. Sedangkan menurut Agustono (2012) pengendalian mutu merupakan aktivitas untuk mendapatkan hasil jadi atau setengah jadi yang mutunya sesuai dengan standard yang diinginkan, atau dengan pengertian yang lebih rinci adalah suatu cara atau sistem pemeriksaan dengan jalan yang teliti sejak dari bahan mentah sampai dengan hasil jadi atau setengah jadi, sehingga dapat dilakukan upaya penetapan tindak yang harus diambil dalam proses produksi untuk mencapai dan memelihara mutu produksi yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jadi sistem pengendalian mutu adalah suatu cara atau aktivitas yang terdiri atas bagian – bagian yang saling bekerja sama untuk memeriksa dan meneliti suatu proses dengan acuan standart tertentu. 
           Tanda biji kopi pasar yang bermutu baik diantaranya permukaan biji halus. Apabila permukaan biji terlalu kasar, maka biji kopi tersebut kurang memiliki kandungan zat gizi di dalamnya. Hal ini disebabkan biji yang kasar atau keriput merupakan biji muda dan mengalami kehilangan kandungan gizi selama proses pengolahan berlangsung. Tanda biji kopi pasar yang bermutu baik lainnya adalah biji rata atau tidak melengkung, garis tengah tidak membuka, warna hijau kebirubiruan, bebas dari cacat, cita rasa dan aroma spesifik dan kadar air kurang dari 11% untuk wide process dan 12% untuk dry process. Di PTPN XII terdapat 4 jenis kriteria mutu yang dihasilkan, yaitu mutu 1, mutu 4, lokal K, dan lokal B dimana masing – masing mutu tersebut memiliki syarat mutu atau batas cacat sendiri – sendiri. Jenis dan syarat mutu ditunjukkan pada tabel 5.1. Penilaian syarat mutu dilakukan dengan mengambil sampel sacara acak, kemudian ditimbang sebanyak 300 gram dan dihitung nilai cacatnya.

           Setiap jenis mutu akan memberikan kenampakan biji kopi yang berbeda – beda. Dalam hal ini mutu 1 merupakan mutu yang paling baik, disusul dengan mutu 4, kemudian lokal K, dan yang terakhir adalah lokal B. Semakin baik mutunya maka akan menunjukkan kenampakan yang semakin baik pula. Kenampakan masing – masing mutu dapat dilihat pada gambar 5.1



Baca selengkapnya :
1. Bab I - III klik di sini
2. Tugas Umum (Profil Perusahaan, dll) klik di sini
3. Tugas Khusus (Sistem Pengendalian Mutu) dan Kesimpulan klik di sini
4. Daftar Pustaka klik di sini
Semoga bermanfaat... :) :)

 

 


No comments:

Post a Comment